• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Hidup Bahagia Bos Koran, Dahlan Iskan (1)

 on Senin, 30 Januari 2017  





Kemiskinan Harus di Jalani Apa Adanya


DAHLAN Iskan, beliau terlahir dari kalangan pesantren. Ibunya masih keterunan langsung pendiri pesantren Sabilil Muttaqin, Takeran. Pesantran besar di daerah Magetan yang beraliran Satariyah.

Sejak kecil di didik kental dengan “aroma” pesantren. Plus didikan keras dari sang ayah, H. Iskan.
Dan ini ternyata sangat dominan mempengaruhi pembawaan Dahlan Iskan. Kalau sekarang kita dapati di setiap keputusan-keputusannya. Baik ketika memimpin PLN dulu, atau pun saat memimpin

BUMN di era SBY “kemarin” itu. Atau melihat pembawaannya di setiap tulisannya. Kaku, tidak sabar-an. Tapi juga degan perkiraan yang matang. Tapi ibunya sangat halus. Dan ini bisa juga sebagai penyeimbang. Keras plus halus.

Dulu, sewaktu tamat SD ingin melanjutkan ke SMP. Tapi keinginan itu di tolak dengan keras oleh ayahnya. Alasannya satu: tidak punya uang untuk membiayai. Sampai akhirnya “terpaksa” masuk ke MTs di pesantren “keluarga”. Kalau tidak mau tidak boleh sekolah. Sampai Aliyah tetap disitu.

Berangkat-pulang dengan berjalan kaki. Sekitar 6 KM. Itupun jalannya masih ber-geragal. (Berbeda dengan sekarang. Jalannya mudah, fasilitas lengkap, eh… tidak sampai ke sekolahan, malah nongkrong. Itu pun pamit sekolah.) Dan ini yang membuat penderitaan Dahlan kecil jadi tambah: nyeker, tidak pakai sepatu. Plus lagi belum makan pas mau berangkat ke sekolah. Tidak satu, dua kali. Itu di jalani berkali-kali bahkan hampir setiap hari. Lengkap sudah tempaan karakter yang di lalui Pak Dis dulu.

Di didik dengan keras. Menjalani pendidikan dengan penuh kesulitan. Bahkan menjalani hidup dengan keadaan yang sangat miskin tidak membuatnya putus asa. Malah semua itu sangat berguna membentuk karakternya.

Pas sekali dengan nasehatnya: “hidup sebagai orang miskin harus di jalani apa adanya”.
Jadi orang miskin harus dijalani apa adanya, kalau ada(nya) keinginan untuk sekolah ya harus sekolah. Termasuk kalau ingin sekolah tinggi. Kalau tidak ada biaya, ya harus ngotot berusaha supaya bisa.


Jadi orang miskin tidak perlu takut untuk bercita-cita. Tapi juga harus di perjuangkan, supaya menjadi kenyataan cita-citanya. Termasuk kalau nantinya jadi kenyataan juga harus dijalani dan diterima apa adanya. Tidak perlu dicari-cari apalagi dicari dengan cara yang tidak benar. Tidak boleh menolak apalagi puru-pura menolak.(*)

Hidup Bahagia Bos Koran, Dahlan Iskan (1) 4.5 5 Unknown Senin, 30 Januari 2017 Kemiskinan Harus di Jalani Apa Adanya DAHLAN Iskan, beliau terlahir dari kalangan pesantren. Ibunya masih keterunan langsung pendir...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Advertise Here

Translate

J-Theme