• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Hidup Bahagia Bos Koran, Dahlan Iskan. (2)

 on Senin, 30 Januari 2017  





Tidak Lulus kuliah Gara-gara Kesemsem Dengan Koran


MEMPUNYAI keinginan untuk sekolah tinggi tentu menjadi keinginan banyak dari kita. Tapi benar-benar bisa sekolah tinggi, itu yang biasanya hanya sedikit yang bisa dapat. Ada banyak faktor: biaya, sifat dan karakter, dan juga keadaan (bukan biaya).

Ada yang sekolah tinggi tapi tidak benar.
Ada yang tidak sekolah tinggi tapi benar.
Ada yang benar-benar sekolah tinggi dan benar-benar, benar.

Silahkan dicari sendiri contohnya. Dan kita termasuk yang mana bisa di “raba” diri kita sendiri-sendiri. Dan kalau sudah menemukan jawabannya silahkan tersenyum, atau terkejut, atau bahkan menyesal, mungkin.

Di setiap sambutan pada acara-acara wisuda biasanya Dahlan Iskan bilang begini: Saya tidak pernah merasakan seperti yang anda rasakan. Berdebar-debar senang ketika akan di wisuda.

Memang benar. Karena Pak Dis tidak lulus S-1.

Dulu selepas tamat MA (sekali lagi Madrasah Aliyah, bukan Magister Agama) Pak Dis merantau ke Kalimantan. Tujuannya sama dengan kebanyakan anak muda yang baru lulus SMA: merantau, ingin bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.

Karena kalau tetap di Takeran terus, nanti tidak bisa kuliah. Lha wong untuk sekolah MTs dan MA saja harus cari yang terjangkau itupun masih “milik keluarga”. Di Kalimantan ada kakaknya, jadi bisa ikut numpang dirumah kakaknya. Dan juga  yang akan membantu biaya kuliah. Maka masuk-lah ke IAIN di Samrinda sana.

Tapi lama-lama dahlan remaja mulai jenuh dengan jam kuliah. Dia lebih aktif di kegiatan kemahasiswaan, menulis dimajalah dan Koran mahasiswa. Dari situ Koran mulai “mengalahkan” jam kuliah. Hingga dirasa-rasa kuliah tidak ada hasilnya. Hanya begitu-begitu saja. Maka Dahlan memutuskan untuk kelauar dan fokus pada kegiatan “jurnalistik”.

Kata-kata seperti yang biasanya membuat mahasiswa berapi-api semangatnya. Seharusnya benar, karena logikanya kalau yang tidak lulus kuliah (seperti Dahlan Iskan) saja bisa jadi orang besar yang membawa perubahan besar tentunya, apalagi yang lulus. S-1, S-2, bahkan S-3. Runtutannya harus bisa membawa perubahan lebih besar.


Terkadang tidak ada “sambungan” antara pendidikan dengan kesuksesan. Tapi, setiap keusuksesan membutuhkan pendidikan.(*)

Hidup Bahagia Bos Koran, Dahlan Iskan. (2) 4.5 5 Unknown Senin, 30 Januari 2017 Tidak Lulus kuliah Gara-gara Kesemsem Dengan Koran MEMPUNYAI keinginan untuk sekolah tinggi tentu menjadi keinginan banyak dari kit...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Advertise Here

Translate

J-Theme